Kejuaraan Karate Tradisional FKTI antar Dojo Piala Bupati Batam

SEARCH



Ratusan Karateka se-Kepri Ikuti Kejuaraan Karate Tradisional FKTI Batam

BATAM (HK) – Ratusan karateka se-Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengikuti kejuaraan karate tradisional yang digelar Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Koordinator Cabang Batam.

Pertandingan ini digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (11-12/11/2023) di DC Mall Kota Batam.

Ketua FKTI Koordinator Cabang Kota Batam, M. Khoiry mengatakan, pertandingan ini memperebutkan piala walikota Batam. Pesertanya mulai dari sabuk pitih hingga coklat.

“Pertandingan ini adalah antar dojo atau klub, ini kegiatan tahunan. Total peserta yang ikut sekitar 200 orang, yakni dari Kota Batam dan Tanjung Pinang,” kata Khoiry saat pembukaan kejuaraan tersebut, Sabtu (11/11/2023).

Dikatakan Khoiry, pertandingan ini juga bertujuan untuk mengukur kemampuan para karateka se-Kepri dan untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaraan bergengsi selanjutnya.

“Dalam pertandingan ini yang dinilai adalah gerakan-gerakan yang sudah didapatkan selama berlatih. Peserta yang ikut bertanding ini dari usia 7 tahun hingga 22 tahun. Pada tahun 2024 mendatang kita akan adakan pertandingan Menpora Cup,” ujarnya.

Disebutkannya, saat ini prestasi atlet FKTI di Kepri dan Batam pada khususnya makin meningkat dan cukup diperhitungkan.

“Saya harap para atlet untuk tidak berpuas diri dengan apa yang diperoleh saat ini, terus berlatih untuk mencapai prestasi selanjutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana kejuaraan, Senpai Mirzal menyampaikan, turnamen tradisional INKA ini pesertanya untuk dari Batam ada 8 club yang ikut andil. Seperti dari Tanjung Sengkuang, Bengkong, Baloi, Batam Center, Tanjung Piayu,

“Selamat bertanding kepada peserta yang mengikuti kejuaraan ini, junjung tinggi nilai-nilai sportifitas dan tunjukkanlah hasil latihan yang dilakukan selama ini,” kata Mirzal.

Pada pembukaan kejuaraan karate tradisional ini dihadiri oleh Sekretaris Derah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, para pelatih FKTI yang ada di Provinsi Kepri dan disaksikan oleh para pengunjung DC Mall. (dam)

Fauzan Noor, Altet Karate FKTI Kalimantan Selatan Jadi Juara Dunia

Fauzan Noor

Fauzan Noor, pemuda asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) itu rupanya sudah  mengibarkan sang saka merah putih di negeri orang karena prestasinya, tepatnya sekitar enam bulan lalu. menahbiskan dirinya menjadi yang terbaik di dunia setelah menyegel gelar juara dunia pada Kejuaraan Dunia Karate Tradisional yang berlangsung di Praha, Republik Ceko, pada Januari 2018 lalu. Meski telah mengukir prestasi luar biasa, nasib Fauzan justru berbanding terbalik dengan Zohri. Kehidupan ekonominya saat ini tidak kunjung membaik. Tak satupun orang memberikan apresiasi apalagi hadiah atas prestasi yang diukirnya.

Pemuda berusia 21 tahun yang pernah gagal seleksi penerimaan anggota Satpol PP di Banjarmasin ini pun harus gigit jari. Dikutip dari laman facebook dengan akun Yuni Rusmini, Fauzan terbang ke Praha berbekal seadanya. Bahkan, ia hanya membawa mie instan dan ikan asin sebagai bekal logistiknya.

"Saat itu ketika berangkat ke Praha bermodalkan makanan mie instant, ikan asin (untuk lauk) dan kacang bungkus. Biaya untuk ngurus visa pun harus utang dan sehabis pertandingan harus cari uang untuk bisa mengembalikan," tulis Yuni dalam postingannya, Rabu 18 Juli 2018.

Usai menjadi juara dunia, kehidupan Fauzan tetap saja pahit. Muncul pertanyaan, di mana perhatian dari Pemprov Kalsel dan Menpora? Lantas, apa tindakan Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), KONI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyikapi prestasi mengagumkan yang ditorehkan Fauzan?

Fauzan Noor

Bisa jadi, karate memang tak sepopuler olahraga sepakbola, badminton, tinju, tenis ataupun cabang atletik. Namun, tak dipungkiri, menjadi juara dunia karate tradisional (dasar karate) memiliki gengsi tersendiri. Asal tahu saja, perkelahian bebas tanpa kelas dan kriteria berat badan ini dilangsungkan tanpa menggunakan pelindung tubuh!.

"Di final, Fauzan mengalahkan karateka Ceko yang tubuhnya lebih tinggi dan berat badannya pun lebih dari 20 kg dari dirinya. Ia harus menahan rasa sakit menghadapi pukulan dan tendangan lawannya demi Merah Putih. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di Praha. Itulah prahara Fauzan," tutup Yuni mengakhiri postingannya.

Sekadar informasi, Fauzan kini tinggal bersama orangtuanya di dekat Stadion Lambung Mangkurat KM 5,5, Banjarmasin, Kalsel. 

Kejurnas Karate Tradisional Virtual Digelar FKTI






Kejurnas Karate Tradisional Virtual Digelar FKTI

Bayu Baskoro - Sport
Minggu, 30 Agu 2020 19:10 WIB

Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) menggelar kejuaraan nasional virtual. (Foto: dok. FKTI)

Jakarta - Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) menyelenggarakan kejuaraan nasional secara virtual. Kegiatan ini tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat.
Kejuaraan nasional (kejurnas) karate tradisional secara virtual diselenggarakan FKTI pada Sabtu (29/8/2020). Perlombaan kali ini diikuti sebanyak 363 atlet karate dari 15 koordinator daerah (korda) provinsi di seluruh Tanah Air.

Prof. Zudan Arif Fakrulloh, Dirjen Dukcapil Kemendagri sekaligus Ketua Umum FKTI, mengatakan jika kejuaraan digelar secara virtual agar olahraga karate tradisional bisa tetap eksis di tengah pandemi virus Corona. Menurutnya, FKTI harus banyak berkreasi dan berinovasi demi menjaga prestasi para karateka.

"Kejurnas karate tradisional ini harus tetap terselenggara meskipun secara virtual demi menjaga dan merawat prestasi karateka FKTI. Meskipun suasana Covid-19, saya berharap para karateka tetap tekun berlatih di tempat masing-masing dengan protokol kesehatan, demi menjaga teknik karate dan prestasinya," kata Zudan di Jakarta, Sabtu (29/8/2020).

"Mari tidak cuma berlari, saya mengajak kita semua lebih cepat melompat lebih jauh lagi, berada lebih di depan dibanding dari cabang olahraga karate lainnya. Saya mengajak FKTI tetap solid dan kompak. Rawe-rawe rantas malang-malang putung. Osh!," tuturnya.

Pertandingan dalam kejurnas virtual ini dibagi menjadi dua. Pertama, Kategori Prestasi yang terdiri dari kelas Prakadet 3 pa/pi, Prakadet 2 pa/pi, Prakadet 1 pa/pi, Kadet pa/pi, Junior pa/pi, Pemuda pa/pi, dan Senior pa/pi.

Selanjutnya adalah kelas Pemandu Bakat dengan 4 kategori, yaitu Sabuk Putih di bawah 14 tahun pa/pi, Sabuk Putih di atas 14 tahun pa/pi, Sabuk Kuning di bawah 14 tahun pa/pi, Sabuk Kuning di atas 15 tahun pa/pi, Sabuk Hijau di bawah 14 tahun pa/pi dan di atas 15 tahun pa/pi. Serta Sabu biru di bawah 14 tahun pa/pi dan di atas 15 tahun pa/pi.

"Tak kalah pentingnya ada kelas Veteran, terdiri dua kelas yaitu Veteran 1 usia 50-60 tahun dan Veteran 2 usia di atas 60 tahun. Kejuaraan ini melibatkan 36 juri dari seluruh Indonesia," kata Sensei Leony Mamesa selaku Ketua Panitia Kejurnas.


Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) menggelar kejuaraan nasional karate virtual, Sabtu (29/8/2020). (Foto: dok. FKTI)



23 Atlet Karate Indonesia Jadi Juara Dunia di Jepang, Unjuk Gigi di Sekolah RI Tokyo


23 Atlet Karate Indonesia Jadi Juara Dunia di Jepang, Unjuk Gigi di Sekolah RI Tokyo

Liputan6.com, Tokyo - 23 atlet karate Indonesia meraih medali di kejuaraan dunia karate, Karatenomichi World Federation (KWF) World Championship di Tokyo, Jepang.

Prestasi para juara dunia itu juga diapresiasi oleh Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.

"Selamat kepada karateka Indonesia yang telah membawa harum nama Indonesia di ajang internasional. Prestasi gemilang yang diraih adalah suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia. KBRI Tokyo senantiasa mendukung partisipasi Indonesia dalam ajang kejuaraan dunia," ujar Dubes Heri saat menerima 23 atlet karate Indonesia dari Akademi Seni Beladiri Karate Indonesia (ASKI) di KBRI Tokyo yang dimuat Kamis (19/10/2023).

Menurut rilis KBRI Tokyo, kejuaraan yang digelar pada 9-15 Oktober 2023 itu diikuti oleh 23 negara. Kontingen Indonesia meraih medali 1 emas, 1 perak dan 4 perunggu.

Karate di Sekolah

Para juara dunia karate dari Indonesia itu kemudian mengunjungi Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) untuk melakukan ekshibisi bersama para murid-murid.

Para karateka itu unjuk penampilan di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) pada Selasa 17 Oktober 2023. Penampilan seni bela diri ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mengikuti latihan seni bela diri karate.

Turut hadir dalam kegiatan ini Atdikbud KBRI Tokyo Yusli Wardiatno dan Kepala SRIT Ari Driyaningsih.

Ketua Kontingen Karate Indonesia Agus Suwardi mengaku senang dapat membawa anak didiknya ke SRIT dan melakukan ekshibisi karate. "Saya berharap eksibisi ini tidak hanya menarik minat siswa SRIT tapi juga mampu membentuk kedisiplinan, kerendah-hatian dan kejujuran seperti halnya karakter yang tertanam dalam seni bela diri karate," kata Agus.

Salah satu siswa kelas 12, M. Harits Ramadhan Syahlan, mengaku tertantang untuk meniru gerakan para karateka yang terlihat mudah. "Momen ini sangat membanggakan buat saya karena dapat berinteraksi langsung dengan karateka peraih medali di kejuaraan dunia," ucapnya.


Mantan Ketua Umum FKTI Pusat


Tanamkan Kedisiplinan, Pj Gubernur Sulbar Ajak ASN Latihan Karate

Dea Duta Aulia - detikSulsel
Sabtu, 14 Okt 2023 08:47 WIB
Foto: Dok. Pemprov Sulbar

Jakarta - Pj. Gubernur Sulawesi Barat Prof. Zudan Arif Fakrulloh bersama ASN dan Satpol PP latihan karate bersama. Latihan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan jiwa disiplin, kebugaran fisik, dan kemampuan beladiri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Zudan saat melakukan latihan di Lapangan Rujab Gubernur, Jumat (13/10/2023). Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kasat Pol PP bersama jajaran eselon III dan IV beserta seluruh staf lingkup Satpol PP Sulbar.

"Dalam dunia karate, penghormatan adalah hal yang sangat penting. Sebelum latihan, saat latihan, bahkan setelah latihan pun kita selalu saling memberi hormat," kata Zudan dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/10/2023).

Pria yang memegang sabuk karate hitam ini turut mengajarkan sejumlah teknik mulai dari pernapasan, kuda-kuda, pukulan, hingga tendangan.

Latihan kemudian dilakukan dengan diawali gerakan pemanasan, kemudian dilanjut dengan teknik memukul dan menangkis dengan hitungan dan aba-aba yang kompak dari seluruh peserta.

Tampak seluruh peserta dengan semangat melakukan latihan tersebut dibawah komando Zudan. Orang nomor satu di Sulawesi Barat tersebut juga turun langsung sesekali memperbaiki gerakan para peserta yang salah, sambil memberi contoh posisi dan gerakan yang benar.

"Yang kita pelajari ada 3 yaitu, memukul, menangkis dan menendang. Meskipun hanya 3 gerakan tetapi variasinya sangat banyak. Jadi kita belajar dasar-dasarnya dulu sembari terus mengasah kemampuan kita," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia turut mengajak berbagai macam perkumpulan karate untuk melakukan latihan bersama.

"Berbagai aliran atau perkumpulan karate nggak apa apa kita ngumpul bareng, kita bersama latihan disini," ujarnya.

Sebelum latihan berakhir, dia mengingatkan jadwal latihan berikutnya. Hal itu dilakukan agar para ASN dan Satpol PP kembali mengikuti latihan karate.

"Latihan akan kita lakukan secara rutin setiap sore jumat selama 3 minggu pertama. Selanjutnya, kita akan latihan dua kali dalam seminggu," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Pol PP Sulbar Bujaeramy Hassan mengatakan dilakukannya latihan beladiri itu untuk meningkatkan kemampuan personel dan membuat para anggota menjadi disiplin.

"Latihan ini dilakukan untuk membina fisik dan mental kita. Oleh karena itu, saya berharap kiranya kita betul-betul serius mengikuti latihan agar kita dapat sehatnya, dapat disiplinnya, dan masih banyak manfaat lain yang kita peroleh," tutup Hassan.

Baca artikel detiksulsel, "Tanamkan Kedisiplinan, Pj Gubernur Sulbar Ajak ASN Latihan Karate" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6981735/tanamkan-kedisiplinan-pj-gubernur-sulbar-ajak-asn-latihan-karate.



Disiplin dan Gigih Berlatih, Atlet FKTI Kepri Boyong 6 Piala di Kejurnas Sabeth Mukhsin II

batampos – Atlet Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Korca Batam mewakili FKTI Korda Kepri berhasil memboyong piala dan medali di Kejurnas Sabeth Mukhsin II yang diadakan di GOR Trisanja Slawi Tegal. Kegiatan yang dilaksanakan pada 28-29 Oktober itu diikuti 250 an atlet dari seluruh Korda yang ada di Sumatera, Jawa dan KalimantanWakil Ketua FKTI Korda Kepri, M Khoiry mengatakan, Ada 6 piala yang berhasil dibawa pulang oleh atlet asal Kepri dengan beberapa kategori. “Kepri sendiri mengirim 9 orang atlet terpilih yang sudah melalui tahap seleksi kelayakan baik fisik maupun teknik kategori pertandingan yang diikuti, seperti Kata, Kumite, Embu, dam Fukugo,” ujarnya

Adapun atlet yang berhasil membawa piala yaitu, juara 1 Kumite diraih oleh Aldeno Kenvileo Hariansya dari Dojo Satria Baloi Persero 2, siswa SD Pelita Utama, juara 1 Kata dan juara 1 Kumite diboyong oleh Khanza San Chavaly dari Dojo GarudaTanjung Sengkuang Batu Ampar, siswa SDN 003 Batuampar, Juara 2 Kumite atas nama Haykal Fahlevi Widyawan dari Dojo Satria Baloi Persero, murid SDN 009 Lubukbaja, Syauki Al Mushaddaq meraih Juara 1 Kata dan juara 1 Kumite dari Dojo Satria Baloi Persero, siswa SDN 001 Batuampar, juara 2 Kata dan Juara 1 Kumite dari Dojo Satria Baloi Persero atas nama Faiz Darmawan, siswa SMP Al-Azhar Batam, dan juara 3 Kumite dari Dojo Satria Baloi Persero atas nama Aditya Putra Rudiansyah, siswa SMKN 02 Batam.

“Totalnya ada 6 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Alhamdulillah perolehan medali ini tak lepas dari latihan yang dilakukan secara rutin. Sehingga setiap atlet bisa berlatih secara terus-menerus guna guna menyongsong berbagai pertandingan. Atlet menjadi disiplin, punya daya juang tinggi dan bermental juara,” ujar pemegang sabuk hitam Dan IV ini.

HOiry menuturkan, bahwa atlet Kepri memiliki banyak potensi untuk dapat mengharumkan nama daerah ke kancah nasional. Dia juga berterima kasih yang tak terhingga kepada orang tua Kohai yang telah berkorban biaya, waktu dan tenaga demi suksesnya untuk mengikuti Kejurnas ini. “Kita bangga atlet kita berhasil meraih juara, semoga di ajang berikutnya bisa berhasil juga,” terangnya.

Sementara itu, Syauki Al Mushaddaq salah satu atlet yang meraih juara 1 Kata dan juara 1 Kumite mengatakan, dirinya tidak ada melakukan persiapan khusus untuk mengikuti kejuaraaan tersebut, namun murid SDN 001 Batuampar itu mengaku dirinya selalu tekun dalam berlatih. “Hanya tekun berlatih dan menjaga kondisi fisik dan kesehatan. Dan yakin bahwa saya mampu dan kuat saat bertanding dengan atlet lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Yuyun orangtua dari Syauki Al Mushaddaq mengungkapkan rasa syukur atas prestasi anaknya yang berhasil mengharumkan nama daerah dan dojo tempat anaknya berlatih. “Alhamdulillah, terimakasih kepada Allah dan juga Sensei yang selalu perhatian dan membimbing anak kami. Sehingga anak kami bisa berhasil meraih juara,” ujarnya. (*)

reporter: iman

Atlet Sumsel


Sumsel Borong Piala Open Turnamen Karate Tradisional

SUMBAR, PALPOS.ID - Atlet asal Sumatera Selatan INKAI-FKTI Sumsel memborong piala pada kegiatan Open Turnamen Karate Tradisional Saiyo Sakato Cup Piala SABETH MUKHSIN di tahun 2022 yang berlangsung di Universitas Negeri Padang GOR Center Sumatera Barat pada 12 hingga 18 Desember 2022. 

 

Ada 12 piala yang berhasil dibawa pulang oleh atlet asal Sumsel dengan beberapa kategori. Salah satunya yang berhasil meraih mendali emas atau juara 1 yakni M Al Daffa A.N yang merupakan pelajar SMPN 10 Palembang. 

 

Atlet INKAI- FKTI Sumsel M Al Daffa A.N mengatakan, tidak adanya persiapan khusus untuk dapat berhasil meraih juara 1 dan mendali emas pada turnamen yang berlangsung di Padang itu. “Hanya latihan seperti biasa dan menjaga kondisi fisik seperti kesehatan. Saya juga tidak menduga akan berhasil karena peserta lainnya juga sangat kuat,” papar Daffa.

 Sementara, Sensei Erika Gangsa dan Sensei Sazili menuturkan, jika atlet Sumsel memiliki banyak potensi untuk dapat mengharumkan nama daerah ke kancah nasional. “Kita bangga atlet kita berhasil meraih juara, semoga di ajang berikutnya bisa berhasil juga,” terangnya.

 Dikatakannya, turnamen itu diikuti seluruh Korda yang ada di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Sumsel sendiri mengirim 17 orang atlet terpilih yang sudah melalui tahap seleksi kelayakan baik fisik maupun teknik kategori pertandingan yang diikuti, seperti kata perorangan putra dan putri dari PRAKADET, KADET, Junior, pemuda dan senior.

Bagaimana, dari pertandingan tersebut, FKTI SUMSEL memperoleh 12 mendali dari pertandingan yang diselenggarakan di kota Padang yang masing-masing dengan perolehan juara yaitu Dafa - kumite juara 1 (KADET), Dafa - kata juara 2 (KADET) lalu Dafi - kata juara 1 (PRAKADET), Fazri - komite juara 3 (YUNIOR), Ardi - kata juara 3 (PEMUDA). Fajar - kumite juara 2 (PEMUDA), Tio - fokugo juara 2 (PEMUDA), Anggun - kata juara 3 (SENIOR), Anggun - kumite juara 2 (SENIOR), Fajri ibrahim - kumite juara 3 (SENIOR). Serta Fajri ibrahim - fokugo juara 3 (SENIOR), dan Fajri ibrahim - kata juara 3 (SENIOR).

Sementara itu, orang tua dari M Al Daffa A.N yakni M Ilham Ircha mengungkapkan rasa syukur atas prestasi anaknya yang berhasil membawa pulang mendali emas dan membanggakan nama daerah kelahirannya Sumatera Selatan.

“Alhamdulillah, terimakasih kepada Allah dan juga Sinse yang selalu perhatian dan membimbing anak kami. Semoga tahun depan dan turnamen berikutnya bisa berhasil meraih juara kembali,” tutupnya. (*)

Menpora Cup IX


Ibnu Sina Buka Kejurnas FKTI “Menpora Cup IX” Tahun 2022

Juni 26, 2022
oleh
-308 Dilihat


Foto. Walikota dan juga Ketum FKTI Provinsi Kalsel H Ibnu Sina

INIBERITA.id, BANJARMASIN- Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan juga sebagai Ketua Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Provinsi Kalimantan Selatan, membuka Kejuaraan Nasional Karate Tradisional Indonesia “Menpora CUP IX” Tahun 2022. Sabtu (25/6/22).

Ajang nasional yang digelar di Aula SMKN 3 Banjarmasin, dihadiri Wali Kota Banjarmasin, sekaligus Ketua Umum (Ketum) Korda FKTI Kalimatan Seatan (Kalsel), H Ibnu Sina.

“Alhamdulillah, kita bisa membuka Kejurnas Karate Nasional Menpora Cup IX. Ini event pertama setelah pandemi dua tahun ini,” ungkap Ibnu Sina usai pembukaan.

Dijadikannya Kasel menjadi tuan rumah penyelenggaran kata Ibnu Sina, didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.

Pasalnya, dari kejuaraan ini dapat melahirkan karateka tradisional yang berprestasi nasional bahkan internasional.

“Hasil kejuaraan ini akan dikirim ke kejuaraan Internasional di Brazil, seperti Isra dan Fauzan yang menjadi atle juara dunia yang mengharumkan nama Kalsel dikanca nasiona,”jelasnya.

Ketum Korda FKTI Kalsel itu pun yakin bibit-bibit atlet yang dibina para Dojo di Kalsel, mampu menjadi karateka berkelas internasional.

Sementara itu, Ketua harian Korda FKTI Kalsel Mustafa membeberkan, gelaran Menpora Cup IX diikuti 210 peserta yang terdiri dari 12 Kontingen dari seluruh Indonesia.

“Dari luar daerah ada 9, ditambah dengan Kalteng ada 12,”ungkapnya.

Ia bersyukur atusias dari kontingen daerah lain cukup tinggi, meski saat ini pandemi Covid-19 masih ada.

“Mereka bisa hadir ketempat kita dengan biaya yang besar. Tapi ada juga beberapa daerah yang pending. Tapi kedepannya semoga nanti semua bisa bisa melaksanakan dengan baik,” tuturnya.

Mustafa pun berharap, target pihaknya yakni sukses pelaksanaan dan sukses prestasi, “Karena ini juga penjaringan untuk atlet bia berangkat. Ini pokoknya bakal kita godok terus,” pungkasnya.

Kejurnaan FKTI diikuti setidaknya 210 peserta dari 9 provinsi di Indonesia, diantaranya, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Batam, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. (benk/iniberita)